Kisah Sukiyat, Perintis Mobil Esemka Jokowi

img_satria
– Sosok yang berperan dalam "kelahiran" mobil Kiat Esemka adalah Sukiyat, pemilik dan pendiri Kiat Motor. Bekerja sama dengan Direktorat Pendidikan Kejuruan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pria kelahiran Trucuk, Klaten. 22 April 1957 ini merintis perakitan mobil bikinan anak bangsa.
Mobil Esemka naik daun setelah Wali Kota Surakarta, Joko Widodo menggunakannya sebagai mobil dinas.  (baca: Jokowi: Mobil Esemka Lebih Nyaman dari Camry). Mobil yang dirakit para pelajar SMK Warga Surakarta dan Kiat Motor tersebut menggunakan komponen 80 persen lokal dan 20 persen impor.
Sukiyat mengawali usaha bengkel motor pada 1978. Kini usahanya berkembang menjadi tempat pengecatan mobil dengan sistem oven dan perbaikan bodi mobil. Persinggungannya dengan siswa sekolah menengah kejuruan dimulai ketika pada 2007, ayah dua anak ini memodifikasi sebuah Toyota Crown menjadi mirip Toyota Land Cruiser.
Tertarik dengan kreativitas Sukiyat, Direktur Pendidikan Kejuruan Joko Sutrisno lantas menyambangi rumahnya di Jalan Yogya-Solo, Ngaran, Klaten. »Dia ingin mengajak kerja sama merakit mobil yang dikerjakan oleh siswa SMK,” katanya ketika ditemui di Solo, Selasa, 3 Januari 2012.
Singkat cerita, sejak 2008 hingga kini bengkel seluas 6.500 meter persegi ini tidak sepi dari aktivitas perakitan mobil oleh siswa SMK. Setidaknya ada 20 SMK yang menitipkan siswanya untuk magang di tempatnya. »Ada yang dari Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah,” lanjut pria yang tidak lulus STM di Klaten ini.
Kemudian, dia turut andil tatkala mendampingi siswa SMK 2 dan SMK Warga Surakarta yang merakit mobil Kiat Esemka. Dua unit mobil hasil perakitan kini telah digunakan sebagai mobil dinas Wali Kota Surakarta Joko Widodo dan Wakil Wali Kota Surakarta Hadi Rudyatmo.
Menurut Sukiyat, dana dua unit mobil tersebut dari masing-masing sekolah, yang mendapat dana dari Kemendikbud. Satu unit biayanya sekitar Rp 350 juta. Komponen mesin didatangkan dari Jakarta, yang juga buatan siswa SMK 1 Jakarta.
Kemudian blok mesin dibikin di Klaten, dan mesin dirakit di SMA Warga. Mesin tersebut berjenis TwinCam dengan merek Esemka dengan kapasitas 1.500 cc. »Sudah injeksi. Sehingga irit bahan bakar karena pembakarannya sempurna,” katanya.
Dimulai pada September 2011, mobil Kiat Esemka yang berjenis Sport Utility Vehicle (SUV) selesai 2,5 bulan kemudian. Dia mengaku bangga dengan hasil karya siswa SMK. Hal itu membuktikan bahwa Indonesia tidak kalah dengan negara lain.
Dengan meluncurkan Kiat Esemka, »Mimpi saya bisa menjadi seperti Henry Ford, yang bisa membuat mobil,” ujar Sukiyat. Nama Kiat Esemka dipilih karena dia turut andil dalam pembuatan bodi, yakni sekitar 80 persen dari total perakitan mobil.
Hingga kini, bengkelnya tidak berhenti bekerja. Sukiyat ingin terus mendidik siswa SMK agar mahir merakit dan nantinya bisa mandiri. Dia berharap lulusan SMK yang dia didik bisa menjadi wirausaha yang berbasis pada industri otomotif.

Sumber : http://id.berita.yahoo.com/kisah-sukiyat-perintis-mobil-esemka-jokowi-115856709.html

Tahun 1898 Tasikmalaya Punya Menara Eiffel

Foto koleksi Tropenmuseum
Tahukah anda bahwa pada Tahun 1898 didirikan replika menara Eifel di Tasikmalaya, buktinya foto ini. Menara Eiffel dari bambu Tasikmalaya dibuat untuk menghormati penobatan Ratu Wilhelmina pada tahun 1898 dan dirancang dan dilaksanakan oleh pengawas Air AH van Bebber.

Anda juga tentu tahu menara Eiffel di Perancis yang dibuat Gustave Eiffel tahun 1889 terbuat dari konstruksi besi dan tingginya 320 meter? Menara yg terkenal itu sampai sekarang menjadi inspirasi bagi orang-orang untuk menirunya, baik dalam bentuk model, miniatur, suvenir, dan bahkan replika-nya. Replika di Tianducheng Shanghai Cina tingginya 108 meter.

Tasikmalaya mungkin merupakan kota pertama di dunia yang membuat replika-nya dari bahan non-metal kira-kira 2 tahun setelah berdirinya menara Eiffel asli. Dari foto tersebut dan melihat perbandingan tinggi manusia dan menara, kemungkinan tingginya sekitar 40-50 meter. Letak pembangunannya tidak jelas, mungkin di alun-alun depan pendopo. Replika menara Eiffel bambu Tasikmalaya jauh lebih tinggi dari replika menara Eiffel bambu yg dibuat di Erasmusburg Rotterdam Negeri Belanda April 2008 yang tingginya hanya 15 meter.
Kota Tasikmalaya memiliki segudang potensi pariwisata, di antaranya adalah wisata alam, kerajinan, wisata belanja, wisata religi, seni, budaya, UKM, dll. Dalam potensi UKM dan kerajinan masyarakat, Kota dan Kabupaten Tasikmalaya memiliki jumlah UKM terbesar setelah Bandung Raya (Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat) di Jawa Barat.

Selain itu, kota ini juga memiliki kerajinan beraneka bentuk dan rupa yang mampu menyerap ribuan tenaga kerja. Dengan banyaknya UKM yang tersebar di kota ini, Kota Tasikmalaya disebut juga sebagai Kota UKM. Kerajinan khas Tasikmalaya antara lain adalah Bordir Tasikmalaya yang telah mendunia, Payung Geulis yang telah menjadi ikon Jawa Barat, Kelom Geulis, sandal tradisional asli buatan bangsa Indonesia, batik Tasikmalaya yang tidak kalah dari batik-batik lainnya di Pulau Jawa dengan ciri khasnya, dan kerajinan–kerajinan lainnya.

Kota ini memiliki panorama alam seperti Situ Gede, Gunung Galunggung, Cipatujah, dan objek wisata lainnya ditata menjadi objek wisata alam yang menawan, sehingga sangat potensial dijadikan sebagai kota tujuan wisata di Indonesia.

Kota Tasikmalaya berada persis di tengah-tengah jantung bumi Priangan Timur dan Selatan, diapit oleh Ciamis dengan objek wisata Pangandaran-nya yang telah melegenda, Sumedang dengan objek wisata museum yang menyimpan sejarah perkembangan bumi priangan, dan Garut dengan objek wisata Cipanas-nya yang tersohor.

sumber :
http://oase.kompas.com/read/2012/01/02/14225614/Tahun.1898.Tasikmalaya.Punya.Menara.Eiffel

Karawang, Lumbung Padi yang Terancam "Punah"

Ilustration
Di beberapa daerah yang terletak tidak jauh dari wilayah perkotaan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, cukup banyak lahan pertanian yang kini telah berubah menjadi perumahan, rumah toko, dan sejumlah bangunan lainnya.
Sedangkan di wilayah perdesaan yang jauh dari perkotaan, areal pertanian di sejumlah daerah lumayan banyak yang berubah menjadi bangunan rumah dan tempat usaha.
Alih fungsi lahan pertanian di daerah yang terkenal sebagai lumbung padi ini terus terjadi. Bahkan kemungkinan akan terus terjadi hingga waktu-waktu ke depan sebab hingga kini belum ada yang mampu membatasi terjadinya alih fungsi lahan pertanian di Karawang.
Bupati Karawang Ade Swara mengaku kesulitan mengendalikan, apalagi sampai mencegah terjadinya alih fungsi lahan pertanian di daerahnya karena yang lebih berhak atau berwenang terhadap areal sawah itu merupakan pemilik sawah.
"Kami rasa cukup sulit mencegah terjadinya alih fungsi lahan pertanian di Karawang. Tetapi sebagai pemerintah daerah, kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mempertahankan Karawang sebagai daerah lumbung padi," kata bupati.
Ade Swara yang baru menjabat Bupati Karawang satu tahun itu justru menilai terjadinya alih fungsi lahan pertanian sejak beberapa tahun terakhir akibat minimnya kesadaran pemilik areal sawah dalam menjaga atau mempertahankan lahan pertanian.
Akibatnya, hampir setiap tahun selalu terjadi alih fungsi lahan pertanian.
Sesuai dengan data Dinas Pertanian dan Kehutanan setempat, laju alih fungsi lahan pertanian di Karawang rata-rata mencapai 181 hektare per tahun.
Hingga penghujung 2011, luas lahan baku pertanian di Karawang tercatat 94.311 hektare, terdiri atas 83.021 hektare areal sawah irigasi teknis, sawah irigasi setengah teknis seluas 3.852 hektare, sawah irigasi sederhana seluas 4.165 hektare dan seluas 3.273 hektare areal sawah tadah hujan.
"Selain alih fungsi lahan pertanian, faktor lain yang mengancam areal pertanian di Karawang ialah ancaman banjir dan kekeringan," kata dia.
Ketua Komisi B DPRD Karawang Yoes Taufik mengingatkan pemerintah daerah setempat tegas dalam mempertahankan lahan pertanian, menyusul tingginya laju alih fungsi lahan pertanian.
"Jika Karawang tetap dijadikan daerah lumbung pertanian, pemerintah kabupaten harus tegas menekan tingginya laju alih fungsi lahan pertanian," kata dia.
Menurut dia, bentuk alih fungsi lahan pertanian terbagi menjadiben dua, yakni alih fungsi lahan pertanian secara massal dan tidak massal. Terjadinya alih fungsi lahan pertanian massal cukup berbahaya, karena bisa menghilangkan lahan pertanian sekaligus dalam jumlah yang banyak.
Alih fungsi lahan pertanian secara massal terjadi karena adanya kepentingan berbagai jenis pembangunan, seperti pembangunan perumahan, industri, dan lain-lain. Sedangkan alih fungsi tidak massal terjadi karena pemilik lahan pertanian membangun rumah di atas lahan pertanian miliknya sendiri.
Terjadinya alih fungsi lahan pertanian pada dasarnya merupakan konsekuensi yang mesti ditanggung untuk perkembangan daerah. Tetapi, hal itu bisa dikontrol dengan komitmen pemerintah daerah yang akan mempertahankan lahan pertanian di Karawang.
Dengan demikian, pemerintah daerah dituntut tegas dalam mempertahankan lahan pertanian agar alih fungsi lahan pertanian tidak terlalu tinggi.
Akademisi Universitas Singaperbangsa Karawang (Uniska), Yudi Mahmud mengatakan, laju alih fungsi lahan pertanian di Karawang perlu diimbangi dengan penerapan teknologi pertanian.
"Kalau laju alih fungsi yang selalu terjadi setiap tahun tidak diimbangi dengan penerapan teknologi pertanian, maka produksi padi Karawang tidak akan meningkat dan akan mengancam status Karawang sebagai daerah lumbung padi," kata dia.
Ia menilai, dengan kemajuan teknologi pertanian yang terus berkembang dan diterapkan di Karawang, maka keterbatasan lahan pertanian akibat tingginya laju alih fungsi lahan tidak menjadi permasalahan berarti di sektor pertanian.
Di antara teknologi pertanian yang perlu diterapkan di Karawang ialah dengan berani menggunakan varietas padi yang unggul, termasuk di antaranya memperlakukan tanaman padi secara modern atau tidak sembarangan.
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Karawang Nachrowi M Nur mengatakan, terjadinya alih fungsi lahan pertanian merupakan salah satu dampak dari terus berkembangnya pembangunan daerah. Tetapi dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW) Karawang, alih fungsi lahan pertanian bisa dibatasi.
Menurut dia, ancaman alih fungsi lahan pertanian juga bisa diimbangi dengan meningkatkan produktivitas padi. Hal itu bisa dilakukan dengan mengembangkan varietas benih padi hibrida yang benar-benar berpengaruh terhadap peningkatan produksi padi.
Saat ini sejumlah petani di Karawang diakui sudah banyak yang menggunakan varietas benih padi lokal yang produktivitasnya cukup tinggi hingga mencapai 7-8 ton per hektare.
Penggunaan varietas padi di kalangan petani itu diawali dengan proses alamiah para petani setempat atau temuan petani secara langsung. Potensi varietas padi lokal di Karawang juga ada yang produktivitasnya di atas 9 ton per hektare.
Jenis varietas padi lokal yang produktivitasnya di atas 9 ton per hektare sedang diujicobakan oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan Karawang. Terdapat tiga jenis varietas benih padi yang tengah diujicobakan, yakni Sidenok, Manohara, dan Bima.
Kelebihan dari tiga jenis varietas padi lokal tersebut ialah produktivitasnya yang mampu mencapai di atas 9 ton per hektare.
Nachrowi menilai, jika varietas-varietas yang mampu menghasilkan produksi padi itu tinggi, maka produksi padi di Karawang tidak akan terganggu walaupun terjadi alih fungsi lahan pertanian dari tahun ke tahun.
Diharapkan nantinya walaupun selalu terjadi alih fungsi lahan pertanian setiap tahun, tetapi produksi padi di Karawang tetap tinggi.
Bahkan target produksi yang dibebankan oleh pemerintah pusat, yakni harus naik sekitar 5 persen setiap tahunnya bisa terpenuhi.
Sebagai contoh, pada 2010 target produksi padi Karawang yang mencapai 1,37 ton gabah kering panen tercapai. Padahal dalam setahun terdapat ratusan hektare lahan pertanian yang gagal panen.
Atas raihan produksi padi pada tahun 2010, Nachrowi mengaku pada tahun 2011 target padi di Karawang yang mencapai 1,4 ton gabah kering panen bisa tercapai.
"Luas lahan baku pertanian di Karawang tercatat 94.311 hektare. Tetapi saat ini realisasi panen luas lahan pertanian mencapai sekitar 97.000 hektare," kata dia.
Jika berkeliling ke wilayah perkotaan hingga pedesaan sekitar Karawang saat ini, hamparan hijau areal sawah memang sangat luas. Tetapi tetap alih fungsi lahan pertanian masih menjadi ancaman serius terhadap sektor pertanian di daerah lumbung padi ini.
Pembangunan jalan baru yang "memakan" areal persawahan di daerah sekitar Karawang juga mendorong terjadinya alih fungsi lahan pertanian. Dengan dibangunnya jalan baru itu, sisi kanan dan kiri jalan tersebut akan dibangun sejumlah bangunan.
Pada beberapa tahun ke depan, diperkirakan akan terjadi ancaman yang luar biasa terhadap sektor pertanian. Ribuan ton produksi padi di Karawang terancam hilang terkait dengan rencana Pelabuhan Internasional Cilamaya yang berlokasi di Kecamatan Tempuran.
Perwakilan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah Karawang, Kukuh mengatakan, terjadinya alih fungsi lahan pertanian secara besar-besaran merupakan salah satu dampak dari rencana pembangunan pelabuhan internasional di Karawang.
Sesuai kajian, kebutuhan akses jalan layang dari gerbang tol Dawuan menuju pelabuhan saja akan "memakan" sekitar 150 hektare areal pertanian. Alih fungsi lahan pertanian seluas itu terjadi jika akses jalannya menggunakan jalan layang.
Jika diasumsikan setiap lahan pertanian yang beralih fungsi tersebut mampu memproduksi enam ton padi per hektare, maka setiap satu musimnya, Karawang akan kehilangan 900 ton dan akan kehilangan padi sekitar 1.800 ton padi per tahun, jika di daerah itu terjadi dua kali musim dalam setiap tahunnya.
Ancaman kehilangan produksi padi akibat alih fungsi lahan pertanian dinilai berbagai pihak jauh lebih besar apabila akses jalan menuju pelabuhan internasional tersebut menggunakan jalan konvensional atau tidak menggunakan jalan layang.
Berdasarkan rencana pembangunan Pelabuhan Internasional Cilamaya, panjang akses jalan dari gerbang Tol Dawuan ke gerbang pelabuhan mencapai 36 kilometer, dengan lebar 50 meter. Sebagian besar akses jalan itu akan membelah areal persawahan, areal pertambakan dan sebagian kecil melewati permukiman penduduk di beberapa kecamatan sekitar Karawang. 

Nikmati Liburan di Wisata Alam Pegunungan Kab.Karawang-Jawa Barat

Curug Cigentis

Curug Cigentis
Curug Cigentis merupakan Sarana Wisata Unggulan Kabupaten Karawang, Curug ini berada dibawah kaki Gunung Sanggabuana, Panorama sepanjang jalan sangatlah indah, asri, jauh dari polusi udara yang ada di Kota Besar.   Walaupun jalan menuju Curug ini hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki sejauh 2 km dari tempat parkir kendaraan, namun dengan suguhan pemandangan alam yang memikat, tidak akan terasa kita telah Wisata sambil ber Olahraga yang membuat sehat karena udara yang bersih. Air jernih yang mengalir di sungai kecil sepanjang jalan, membuat kita terpana akan keindahan Alam yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Lokasi Curug Cigentis terletak di Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru.


Curug Bandung
 

Curug Bandung
Curug Bandung merupakan Keajaiban Alam dengan 7 (tujuh) air terjun dalam satu aliran sungai, dari mulai Curug Peuteuy, Curug Picung dan yang terbesar adalah Curug Bandung, Curug ini berada dibawah kaki Gunung Sanggabuana, perjalanan menuju Curug ini cukup berat yaitu jalan kaki sejauh 3 km, tetapi Panorama Alam sangatlah Indah, Asri, jauh dari polusi udara yang ada di Kota Besar. Walaupun jalan menuju Curug ini hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki Wisata sambil ber Olahraga yang membuat sehat karena udara yang sehat dan bersih. Lokasi Curug Bandung terletak Desa Mekarbuana Kecamatan Tegalwaru42 km dari Ibu Kota Kabupaten Karawang.




Curug Cakarapyak 

Curug Cikarapyak
Curug Cikarapyak berada diatas Curug Cipanundaan, perjalanan sangat berat karena hanya jalan setapak menelusuri sungai berbatu, menibir tebing naik turun, menerabas semak belukar dan hutan belukar. Perjalanan menuju curug ini walaupun berat, kita akan melintasi Panorama Alam yang sangat mempesona, indah, alami dan banyak air terjun kecil yang berelif unik dan tak mungkin ada pada sungai sejenis di beberapa daerah lainnya di Indonesia. Wisata ke Curug Cikarapyak hanyalah bagi orang - orang yang benar - benar mencintai Alam dan Petualang pencari tantangan alam yang ingin menikmati suasana hutan dengan keanekaragaman Flora dan Fauna yang orisinil. Lokasi Curug Cikarapyak terletak di Desa Kutamaneuh, Kecamatan Tegalwaru, 42 km dari Ibu Kota Kabupaten Karawang.


Curug Cikoleangkak

Curug CikoleangkakCurug Cikoleangkak adalah air terjun terakhir, curug ini berada diatas Curug Cikarapyak dan Curug Cipanundaan, untuk mencapai air terjun ini perlu Stamina dan Keberanian merambah Hutan Rimba. Perjalanan menuju curug Cikoleangkak adalah cukup menegangkan, kita akan melintasi Hutan Rimba yang mungkin dijamah oleh manusia dalam hitungan jari menibir tebing padas dan batu yang terjal dan jurang yang dalam, meniti ketinggian dengan hanya berpegangan pada akar atau batu yang menonjol, menerabas semak belukar, menelusuri sungai berbatu besar dan puluhan air terjun kecil dengan Relief dan Motif yang unik mungkin langka di temukan di daerah lainnya di Indonesia. Wisata ke Curug Cikoleangkak hanyalah bagi orang - orang yang benar - benar Pencinta Alam Sejati dan bagi anda pencari tantangna alam yang memacu Adrenalin. Lokasi Curug Cikoleangkak terletak Desa Kutamaneuh, Kecamatan Tegalwaru 42 km dari Ibu Kota Kabupaten Karawang.




Curug Cipanduaan

Curug CipanundaanCurug Cipanundaan berada di kaki Gunung Sanggabuan dengan 3 (tiga) buah Curug jadi satu dalam satu areal seperti tangga, curungan air ditunda dalam kolam kesatu, turun lagi di kolam kedua, turun lagi ditunda dalam kolam ketiga, jalan ke Air Terjun Cipanundaan adalah masih Perawan dengan jalan setapak berliku-liku, naik turun, melewati sungai berbatu besar, sebelah kanan tebing disebelah kiri jurang dengan sungai. Air Terjun ini baru ditemukan oleh Masyarakat setempat, dan Expedisi Wisata dengan Ketua Team Drs. AA Nugraha MK Kepala Dinas Penerangan, Pariwisata dan Budaya Kabupaten Karawang pada saat itu. Wisata ke Curug Panundaan sangat berat dan menantang, namun Panorama indah dan masih Asli serta belum terjamah oleh tangan - tangan jahil, memberikan kesan yang tak akan terlupakan. Lokasi Curug Cipanundaan terletak di Desa Kutamaneuh, Kecamatan Tegalwaru 42 km dari Ibu Kota Kabupaten Karawang.



Nikmati Senja di Wisata Bahari Kab.Karawang-Jawa Barat

Pantai Tanjung Pakis 

Pantai Tanjung Pakis berada di ujung Utara Karawang, pantai pasir putih dengan ombak yang mengalun tenang dan indah, ini dikarenakan Pantai Tanjung Pakis terletak pada teluk di semenanjung antara Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang, panjang pantai 7 km meliputi Blok Bungin, Karangjaya dan Pakis I denagn luas 305 Ha. Di pantai ini telah tersedia Penginapan dengan fasilitas AC dan TV, juga tersedia dengan fasilitas biasa, Warung Makan Tradisional dengan menu Ikan Bakar terhampar disepanjang pantai ini, tersedia pula Panggung Hiburan dengan Live Show Dangdut setiap Liburan Akhir Pekan, tersedia pula penyewaan perahu tradisional dan sarana bilas setelah puas berenang di laut yang jernih dan tenang. Lokasi Pantai Tanjung Pakis terletak di Kecamatan Pakisjaya 70 km dari Ibu Kota Kabupaten Karawang.


Pantai Tanjung Baru 

Pantai Tanjung Baru berada di ujung Utara sebelah Timur, pantai ini hampir tidak jauh berbeda dengan pantai lainnya yang ada di Kabupaten Karawang, Pantai Tanjung Baru terletak pada teluk di semenanjung antara Kabupaten Subang dan Kabupaten Karawang. Di pantai ini telah tersedia Warung Makan Tradisional dengan Menu Ikan Bakar terhampar disepanjang pantai ini, tersedia pula Panggung Hiburan, Pasar Tradisional dan Penginapan dengan fasilitas sederhana, tersedia pula penyewaan perahu tradisional dan sarana bilas air bersih setelah puas berenang di laut. Lokasi Pantai Tanjung Baru terletak di Kecamatan Cilamaya 45 km dari Ibu Kota Kabupaten Karawang.



Pantai Samudera Baru
 
Pantai Samudera Baru merupakan pantai wisata andalan Kabupaten Karawang setelah Tanjung Pakis, di pantai ini telah tersedia sarana - sarana Wisata Pantai, pantai dengan pasir putih dan ombak mengalun tenang, indah dan asri. Di pantai ini telah tersedia Warung Makan Tradisional dengan Manu Ikan Bakar terhampar di sepanjang pantai ini, tersedia pula Panggung Hiburan dengan Live Show Dangdut pada hari libur besar, penyewaan perahu tradisional dan sarana bilas air bersih setelah puas berenang di laut. Lokasi Pantai Samudera Baru terletak di Kecamatan Pedes 30 km dari Ibu Kota Kabupaten Karawang.




Danau Cipule wisata alam terbaru bagi warga Kab.Karawang-Jawa Barat




Danau Cipule terjadi karena sisa explotasi manusia dengan penambang pasir, danau ini persis di pinggir Kali Citarum selain luas juga cukup dalam, namun Alam telah merubahnya sehingga terbentuk keindahan Alam disekitar danau tersebut.
Di Danau inilah Lomba Dayung pada PORPROV X JABAR dilaksanakan, juga digunakan untuk Lomba Dayung YUNIOR ASEAN pada tahun 2006. Lokasi Danau Cipule terletak di Desa Walahar, Kecamatan Ciampel 11 km dari Ibu Kota Kabupaten Kabupaten Karawang.
sumber : http://disbudpar-karawang.com

Dan di danau ini pula event Lomba Dayung Perahu Naga-SeaGames 26th, 2011 (seag2011) diselenggarakan. d(^^)b


Danau Cipule-Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat


Curug Cigentis merupakan Sarana Wisata Unggulan Kabupaten Karawang


Curug ini berada dibawah kaki Gunung Sanggabuana, Panorama sepanjang jalan sangatlah indah, asri, jauh dari polusi udara yang ada di Kota Besar.
Walaupun jalan menuju Curug ini hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki sejauh 2 km dari tempat parkir kendaraan, namun dengan suguhan pemandangan alam yang memikat, tidak akan terasa kita telah Wisata sambil ber Olahraga yang membuat sehat karena udara yang bersih.
Air jernih yang mengalir di sungai kecil sepanjang jalan, membuat kita terpana akan keindahan Alam yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Lokasi Curug Cigentis terletak di Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru 44 km dari Ibu Kota Kabupaten Karawang.


Curug Cigentis-Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

Monumen Rawa Gede-Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat


Setelah peristiwa Rengasdengklok yang mengantarkan proklamasi kemerdekaan RI, Karawang menyimpan peristiwa tragis di Rawagede. Peristiwa ini mengilhami Chairil Anwar menulis puisi Antara Karawang Bekasi. Di lokasi terjadinya peristiwa tragis tersebut sekarang telah dibangun Monumen Rawagede. Monumen ini berada di pinggir jalan sebelah utara, Dusun Rawagede, Desa Rawagede, Kecamatan Rawamerta, tepatnya pada koordinat 06° 14' 283" Lintang Selatan dan 107° 19' 599" Bujur Timur. Komplek monumen berpagar tembok. Lingkungan di sekitar monumen berupa perkampungan dan persawahan.
Bangunan monumen yang dibangun mulai November 1995 dan diresmikan pada 12 Juli 1996 ini terdiri dua lantai. Pada ruang lantai bawah terdapat diorama peristiwa pembantaian warga oleh tentara Belanda. Dinding luar bagian bawah dihias relief yang menggambarkan peristiwa perjuangan rakyat Karawang. Khusus panil bagian belakang relief menggambarkan perjuangan rakyat Karawang di daerah Rawagede saat mempertaruhkan nyawa demi tegaknya kemerdekaan. Di lantai atas terdapat patung perunggu yang menggambarkan seorang ibu yang dipangkuannya terkulai tubuh suami dan anaknya yang tewas ditembak. Di belakang panil tersebut terdapat stela yang diisi penggalan puisi Antara Karawang Bekasi karya Chairil Anwar. Bangunan monumen melambangkan proklamasi kemerdekaan RI. Anak tangga menuju lantai atas berjumlah 17 melambangkan tanggal 17. Denah bangunan lantai dasarbersegi delapan melambangkan bulan delapan. Bagian puncak berbentuk piramid yang terbagi empat setinggi 5 m melambangkan tahun 1945.
Di belakang bangunan monumen terdapat halaman yang fungsinya untuk tempat upacara dan juga sebagai penghubung antara bangunan monumen dengan makam pahlawan yag berada di sebelah utaranya. Halaman ini juga dimaksudkan sebagai lambang jembatan emas perjuangan bangsa Indonesia menuju cita-cita kemerdekaan. Makam pahlawan di bagian belakang diberi nama Sampurna Raga. Di samping timur jalan masuk makam pahlawan terdapat data korban peristiwa tindakan militer Belanda di Rawagede. Jumlah korban tersebut terdiri peristiwa 9 Desember 1947 sebnyak 431 orang, kurun waktu antara Januari sampai Oktober 1948 sebanyak 43 orang, dan korban pada kurun waktu Juli sampai November 1950 sebanyak 17 orang. Dari sekian korban tersebut yang dimakamkan di taman makam pahlawan Sampurna Raga sebanyak 181 orang.
Peristiwa tragis Rawagede terjadi pada 9 Desember 1947 dimulai sekitar pukul 4 subuh. Ketika itu di saat hujan turun dengan lebatnya, militer Belanda melakukan penggeledahan ke rumah-rumah penduduk. Setiap yang ditemuakn terutama laki-laki dikumpulkan di tanah lapang. Mereka ditanya tentang keberadaan para pejuang yang menyembunyikan Bapak Kapten Lukas Kustaryo selaku Danki Resimen VI Jakarta. Semua warga tidak ada yang menjawab sehingga terjadi pembantaian oleh militer Belanda.
Dengan adanya monumen ini generasi penerus akan dapat menghayati kegigihan masyarakat pada waktu itu daam rangka mempertahankan kemerdekaan. Letaknya yang sangat strategis, mudah dijangkau, dan berada pada lokasi peristiwa menjadikan monumen ini sangat memberi arti bagi pendidikan perjuangan kepada generasi penerus. Monumen ini sekarang dikelola oleh Yayasan Rawagede di bawah pimpinan Bapak K. Sukarman HD.

Lokasi: Dusun Rawagede, Desa Rawagede, Kecamatan Rawamerta
Koordinat : 06° 14' 283" S 107° 19' 599" E
Telepon:
Email:
Internet:
Arah:
Fasilitas:
Jam Buka:
Tutup:
Tiket:
Informasi Lebih Lanjut: Monumen ini sekarang dikelola oleh Yayasan Rawagede di bawah pimpinan Bapak K. Sukarman HD.


Monumen Rawa Gede-Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

5 Hal Yang Harus Anda Ketahui Disaat Darurat

img_004
1. Nomor Darurat utk telepon genggam adlh 112.*
Jika anda sedang di daerah yg tdk menerima sinyal HP & perlu*memanggil pertolongan, silahkan tekan 112, dan HP akan mencari otomatis network apapun*yg ada utk menyambungkan nomor darurat bagi anda.
Dan yg*menarik, nomor 112 dpt ditekan biarpun keypad dlm kondisi di lock.

2. Kunci mobil anda ketinggalan di dlm mobil?*Anda memakai kunci remote?
Kalau kunci anda ketinggalan dlm mobil &*remote cadangannya ada di rumah, anda sgera telpon orang rmh dgn HP,*lalu dekatkan HP anda kurang lebih 30cm dari mobil & minta org*rumah utk menekan tombol pembuka pd remote cadangan yg ada*dirumah.
Pd waktu menekan tombol pembuka remote, minta org rmh*mendekatkan remotenya ke telepon yang dipakainya.*

3. Battery cadangan darurat khusus NOKIA
Kalau baterai anda sdh sgt minim pdhal anda sedang menunggu telpon*penting ato sedang butuh menelfon dlm kondisi darurat, tp karna telfon anda NOKIA... silahkan tekan *3370#,*maka telpon anda otomatis restart & baterai akan bertambah 50%.*
Baterai cadangan ini akan terisi waktu anda mencharge HP anda.*

4. Tips untuk menge-Check keabsahan mobil/motor anda. (Jakarta area only)**
Ketik : contoh metro B86301O (no plat mobil anda) Kirim ke 1717, nanti akan*ada balasan dari kepolisian mengenai data2 kendaraan anda, tips ini*jg berguna untuk mengetahui data2 mobil bekas yg hendak anda *beli.*

5. Jika anda sedang terancam jiwanya krna dirampok/ditodong seseorang*utk mengeluarkan uang dari atm, maka anda bisa minta pertolongan*diam2 dgn memberikan nomor pin scara terbalik, misal no asli pin*anda 1254 input 4521 di atm maka mesin akan mengeluarkan uang anda*juga tanda bahaya ke kantor polisi tanpa diketahui pencuri tsb.* *
Fasilitas ini tersedia di seluruh atm tapi hanya sedikit org yg tahu*( tlg disebarkan ) ini yg namanya broadcast berguna