Enneagram Merupakan satu seni dalam mengenal kepribadian orang, karena
terkadang orang memiliki kepribadian yang unik dan kadang berubah-ubah.
Ennea (bahasa Yunani) yang artinya sembilan, merupakan penjabaran
sembilan tipe energi alam yang masing-masing menyimpan watak dan
karakter orang. Kesembilan tipe tersebut membedakan cara seseorang dalam
menentukan pilihan, bertingkah laku, dan menumbuh-kembangkan
sifat-sifat asli dirinya dalam kehidupan sehari-hari.
Ini bukan sejenis horoskop atau ramalan rajah tangan. Tapi cara kuno
yang mampu membaca dan mengenal beragam watak atau kepribadian orang.
Banyak individu memakai enneagram dalam pergaulan untuk mencegah konflik
dengan orang lain, dan tak sedikit perusahaan memanfaatkannya agar tak
salah memilih calon karyawan.
Paling tidak sekali dalam hidup, kita pernah mengalami konflik dengan
orang lain. Apakah dengan teman, atasan, bawahan, atau bahkan
orang-orang yang kita cintai. Penyebabnya sering kali bermuara pada
perbedaan sikap, pendapat, dan cara pandang sebuah persoalan.
Simbol enneagram berupa lingkaran dengan sembilan titik geometris yang
memilah sembilan tipe dasar kepribadian manusia serta hubungan
antarpribadi yang kompleks. Kesembilan tipe itu adalah:
1.Tipe Pekerja-Perfectionist
Menggambarkan orang yang selalu mengejar kesempurnaan. Mereka
biasanya memperhatikan segala sesuatu sampai sedetail-detailnya. Tak
mudah menyerah meski harus menanggung beban berat. Namun karena menuntut
setiap orang juga harus sempurna, mereka cenderung mencari-cari
kesalahan. Di kantornya mereka amat sensitif terhadap berbagai kesalahan
atau perlakuan tidak adil dari atasan.
Untuk membebaskan diri dari obsesi kesempurnaan, mereka perlu
mempelajari konsep pertumbuhan. Melalui proses pertumbuhan itu, mereka
bisa memperlakukan diri sendiri maupun orang di sekitarnya dengan lebih
baik.
2.Tipe Penolong - Giver
Yaitu orang yang amat bersahabat, penuh perhatian, dan rela melayani sesama.
Mereka selalu berusaha keras untuk berbuat baik pada sesama. Bila
sampai dikecewakan atau dikritik lantaran terlalu mencampuri urusan
orang lain, mereka akan marah. Meskipun secara nyata tidak menuntut
balas jasa, sebenarnya mereka mengharapkan perhatian atau setidaknya
pengakuan atas apa yang mereka lakukan untuk orang lain.
Tipe orang macam ini sebaiknya disadarkan bahwa membantu orang lain toh
bisa dilakukan tanpa harus mengorbankan kepentingan diri. Usaha
mencapai tujuan harus dilakukan dengan caranya sendiri tanpa perlu
memanipulasi pihak lain dengan bermacam-macam bantuan.
3.Tipe Motivator - Achiever
Tipe ini biasanya workaholic yang amat terobsesi dengan efisiensi. Mereka cenderung menentukan target yang tinggi dan bekerja amat efisien guna mencapai sukses.
Kalau perlu tak segan-segan mengesampingkan kepentingan keluarga dan
bahkan kesehatannya. Tak jarang mereka menuntut kadar komitmen yang sama
terhadap para bawahannya.
Pribadi tipe ini sebaiknya memiliki standar untuk mengukur kapasitas
kerja tanpa harus dihubungkan dengan tujuan, efisiensi atau sukses
perusahaan. Lebih bagus bila dalam berperilaku kerja menyertakan unsur
kejujuran diri dan rasa belas kasihan terhadap sesama.
4.Tipe Individualis - Romantic
Yaitu orang yang selslu menempatkan keunikan diri, kreativitas, dan emosi pada tingkat yang paling tinggi.
Karena melihat dirinya sebagai insan yang berbeda dengan orang lain,
mereka tidak senang pada hal-hal yang bersifat biasa-biasa saja. Setiap
orang harus punya keunikan yang menonjol. Terobsesi bekerja dengan
caranya sendiri yang unik, sehingga lebih suka menutup pintu untuk kerja
sama dengan orang lain. Orang seperti ini kalau diberi kebebasan akan
cenderung soliter dan bahkan terisolasi dari lingkungan sekitar.
Selain memanfaatkan keunikannya secara optimal, mereka harus belajar
menerima keragaman. Dunia ini penuh perbedaan. Kalau hidup setiap orang
hanya berporos pada dirinya sendiri dan melupakan pergaulan dengan orang
di sekitarnya, nantinya justru akan terasa sepi.
5.Tipe Pemikir - Observer
Biasanya pintar, berpikir analitis, dan tegas dalam mengambil keputusan, namun miskin dalam pergaulan.
Boro-boro harus meluangkan waktu untuk bertukar pikiran atau perasaan
dengan orang lain, perhatiannya melulu hanya pada bidangnya dan terlalu
ngoyo dalam mengejar ilmu. Sayangnya, meski intelektualnya tak
diragukan, mereka malas bekerja.
Orang tipe ini perlu belajar mengambil inisiatif untuk mengenal,
berinteraksi dengan orang lain, serta mampu mengendalikan emosi. Dengan
demikian mereka akan menemukan kebijsaksanaan dan kekuatan yang
sebelumnya selalu dihindari.
6.Tipe Loyalitas - Doubter
Umumnya bisa dipercaya, jujur, dan bertindak sesuai hukum dan norma yang berlaku. Pembawaannya cenderung hati-hati dan selalu cemas, dan terbawa terus dalam pekerjaan. Kalau kecemasaannya tidak terkontrol, biasanya tidak mampu membuat keputusan atau bertindak sesuai kehendak.
Orang seperti ini perlu memiliki rasa percaya diri yang besar dalam
lingkungannya. Kalau bisa diyakinkan bahwa mereka memiliki relasi yang
dapat dipercaya, pelan-pelan kecemasan itu akan hilang dan mereka mampu
meraih prestasi yang lebih dari biasanya.
7.Tipe Entusiastis - Dreamer
Selalu bersikap optimistis akan masa depan meski dalam kondisi buruk sekalipun.
Mereka akan berusaha sebaik-baiknya untuk menghindari stres. Tapi bila
situasi semakin memburuk, dengan gampang banting stir, memilih pekerjaan
lain yang dianggap lebih baik. Mereka susah menerima kegagalan atau
penderitaan.
Orang macam ini harus dilatih untuk bisa menerima penderitaan atau
kegagalan, sehingga mereka tidak akan jatuh ke dalam obsesi keberhasilan
terus. Keberanian menghadapi tantangan perlu terus dipupuk. Jelasnya,
ia harus pernah mengalami kegagalan dalam dunia nyata.
8.Tipe Pemimpin - Leader
Yaitu orang yang dikaruniai kekuatan dan kemampuan mempengaruhi orang, namun cenderung tampil "kejam" terhadap dunia sekitarnya.
Mereka tidak mau kompromi dengan apa yang telah diyakininya. Kalau
memegang kekuasaan, bisa berbahaya, karena cenderung otoriter.
Mereka terobsesi oleh keadilan. Berpegang pada kebenaran yang
diyakininya, serta berjuang untuk memperbaiki ketidakadilan yang ada di
lingkungannya. Di sisi lain, menutup telinganya sendiri untuk
mendengarkan pendapat orang lain yang berbeda. Alhasil, sering terjerat
dalam banyak konflik.
Orang tipe ini harus belajar memahami dan memiliki rasa kasih sayang
terhadap sesama. Mereka yang menyadari kelemahannya sendiri justru
secara alami akan menjadi kuat, tanpa harus menindas atau menakuti orang
lain dengan kekuatan.
9.Tipe Cinta Damai - Diplomat
Terlihat dari kepribadiannya yang tidak menyukai persaingan. Mereka selalu
berusaha agar lingkungannya menjadi tenang dan damai. Namun, tidak
mampu mengutarakan pendapatnya secara jelas dan transparan. Sehingga
orang lain sering tak bisa menangkap maksudnya. Pembawaannya terlalu
rendah hati, merasa tidak begitu berarti dan tidak penting bagi orang
lain.
Pribadi macam ini perlu didorong untuk menyadari bahwa dirinya manusia
yang berharga. Mata hatinya harus terbuka ke dunia luar yang lebih luas.
Perlu juga ditumbuhkan suatu keberanian menghadapi konflik. Sehingga
mereka berani mengatakan apa yang diinginkan meski terkadang menyebabkan
timbulnya konflik.
Prinsip enneagram cocok diterapkan oleh bagian personalia sebuah
perusahaan untuk program perekrutan calon karyawan, asal terlebih dulu
mempertimbangkan implikasi dari masing-masing tipe. Kenyataannya, sebuah
organisasi perusaahn perlu memiliki sebanyak mungkin tipe karakter para
karyawannya. Dengan demikian masing-masing kelebihan dari para
karyawannya bisa dimanfaatkan secara optimal. Sementara itu kelemahannya
bisa saling melengkapi.